Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Bagan Alir / Flowchart


Fungsi Bagan Alir

Bagan alir (flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah. Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.
1.     
Dokumentasi proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.
2.     
Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
3.     
Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
4.     
Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.

Simbol Bagan Alir
Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing-masing kegunaannya.



Tabel 2.1 Simbol Flowchart

Contoh berangkat ke sekolah
Berangkat sekolah merupakan aktivitas harian siswa SMK. Terdapat berbagai langkah yang dapat dipersiapkan sebelum berangkat hingga sampai ke sekolah. Kegiatan tersebut dapat dibuatkan menjadi salah satu bagan alir seperti berikut.


Gambar 2.2 Contoh bagan alir berangkat ke sekolah

Proses mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah merupakan salah satu contoh subproses yang dapat dibagi lagi menjadi proses-proses lainnya. Masing-masing akan dijelaskan melalui algoritma sebagai berikut.

Contoh algoritma ketika mandi
Secara umum, algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut.
1.    Siapkan peralatan mandi, misalnya handuk, pakaian ganti, sabun, dll.
2.    Setelah semua siap, masuklah ke kamar mandi.
3.    Lepaskan baju.
4.    Siramkan air ke seluruh anggota badan.
5.    Gunakan sabun, sampo.
6.    Bilas badan dengan air.
7.    Gosok gigi.
8.    Gunakan handuk untuk mengeringkan seluruh tubuh.
9.    Pakailah baju ganti.
10. Keluar kamar mandi.
Maka, akan didapatkan subproses mandi sebagai berikut.


Gambar 2.3 Contoh Bagan Alir Proses Mandi

Contoh algoritma ketika sarapan
Sarapan adalah salah satu hal penting yang dapat siswa lakukan sebelum berangkat ke sekolah. Sarapan akan memberikan nutrisi pada otak yang akan membantu mempermudah menerima pelajaran. Oleh karena itu, biasanya siswa yang mempunyai kebiasaan sarapan akan mempunyai prestasi lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan.
Pada pembahasan berikut, penjelasan terkait sarapan akan membantu memahami bagan alir penggunaan algoritma.
1.    Lihatlah makanan pada meja makan, tersedia atau tidak?
2.    Jika tersedia, sarapan dapat dimulai. Jika tidak, ingin membuat atau membeli sarapan.
3.    Periksa apakah tersedia bahan makanan yang dapat dimasak jika ingin membuat sarapan.
Hasil bagan alir dari algoritma di atas adalah sebagai berikut .


Gambar 2.4 Contoh Bagan Alir Sarapan

Contoh algoritma ketika berangkat ke sekolah
Setelah madi dan sarapan, biasanya siswa akan langsung berangkat ke sekolah. Terdapat berbagai sarana transportasi yang dapat digunakan, misalnya menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Kali ini, kendaraan yang akan digunakan sebagai trasnportasi utama adalah sepeda, dengan asumsi lebih murah dan menyehatkan. Algoritma pemakaian sepeda adalah sebagai berikut.
1.    Periksa apakah sepeda dalam keadaan baik?
2.    Jika tidak dalam keadaan baik (diasumsikan sepeda bocor dan memerlukan waktu yang lama untuk menambalnya), naiklah angkot.
3.    Pilihan lain yang dapat digunakan adalah naik ojek.
4.    Jika tidak ada, dapat menggunakan pilihan lainnya selain naik sepeda, naik angkot, atau naik ojek. Misalnya, berangkat bersama teman, bersama orang tua, atau jalan kaki jika memungkinkan.
Akan dihasilkan bagan alir sebagai berikut.
  

Gambar 2.5 Contoh Bagan Alir Pergi ke Sekolah

Contoh algoritma membuat kue cokelat
Membuat kue memerlukan bahan dan pengalaman agar hasilnya cocok dengan lidah. Berikut ini adalah algoritma dalam membuat karim.
1.    Siapkan peralatan seperti adonan, oven, pengocok telur, dll.
2.    Sediakan bahan seperti tepung terigu, margarine, cokelat bubuk, gula halus, telur, dan chococips.
3.    Tentukan komposisi bahan sesuai resep, yaitu: terigu = 175 gr; margarin = 150 gr; cokelat bubuk = 25 gr; gula halus = 100 gr; kuning telur = 1 buah; dan chocochips secukupnya.
4.    Kocok margarin dan gula halus hingga lembut. Masukkan kuning telur, kocok rata.
5.    Ayak terigu & cokelat bubuk, lalu masukkan ke adonan, aduk hingga rata.
6.    Masukkan dalam plastik segitiga, semprot pada loyang yg telah dioles margarin, semprot bentuk bulat, lalu pipihkan dengan punggung sendok plastik.
7.    Taburi chocochips, panggang hingga matang.
8.    Angkat kue dan hidangkan.
Bagan alir yang dapat dibuat dari algoritma di atas adalah sebagai berikut.
Chococ
hips
Gambar 2.6 Contoh algoritma membuat kue

Contoh Algoritma Berobat ke Puskesmas
Ketika berobat ke puskesmas, sering dijumpai berbagai proses mulai dari pendaftaran, pemeriksaan tekanan darah, hingga mendapatkan obat. Jarang yang menyadari bahwa hal tersebut adalah salah satu contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, untuk membuat bagan alir adalah dengan cara menentukan alur pelayanan puskesmas sebagai berikut. Pada contoh ini, proses pergerakan pasien dan tempat dibedakan agar mudah dipahami.
1.    Pasien datang ke puskesmas.
2.    Pasien darurat atau pasien yang akan melahirkan langsung masuk ke unit gawat darurat atau ruang bersalin. Kerabat pasien dapat mendaftarkan ke loket pendaftaran setelah pasien dilayani. Setelah mendapat tindakan, pasien akan dilihat kondisinya, apakah dapat pulang (rawat jalan) atau harus dirawat terlebih dahulu di puskesmas (rawat inap). Apabila puskesmas tidak mampu melayani pasien dikarenakan terbatasnya fasilitas atau tenaga medis, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
3.    Pasien yang tidak darurat akan menggambil nomor antrian dan menunggu hingga dipanggil oleh petugas pendaftaran.
4.    Pasien dipanggil petugas sesuai nomor urut pada loket pendaftaran (pasien Lansia akan mendapatkan pelayanan khusus). Pasien akan ditanya apakah sudah terdaftar sebagai pasien atau belum. Jika belum, dia akan dibuatkan terlebih dahulu nomor rekam medisnya. Pasien lama atau pasien asuransi dapat menyerahkan kartu pasien atau kartu asuransi yang dimilikinya.
5.    Pasien diminta menuju ke poliklinik tujuan. Petugas akan mencari rekam medis pasien untuk diberikan kepada poliklinik rawat jalan tempat pasien ingin berobat.
6.    Pasien akan dipanggil oleh petugas atau perawat.
7.    Pasien diperiksa (diagnosis), dicatat anamnesis, diberikan tindakan medis jika diperlukan, dan diberikan resep obat. Jika pasien membutuhkan tindakan medis yang tidak tersedia di puskesmas, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
8.    Pasien keluar dari ruang pemeriksaan dan menuju ke kasir pembayaran jika pasien diberikan tindakan medis. Kemudian, pasien menuju apotik.
9.    Pasien dipanggil lagi untuk menerima obat.
10. Pasien pulang.
Bagan alir yang dapat dibuat dari algoritma di atas adalah sebagai berikut.


Gambar 2.7 Contoh Bagan Alir Berobat di Puskesmas

Contoh Algoritma Sistem Lampu Lalu Lintas 3 Arah
Perlintasan jalan yang banyak dilalui orang biasanya dipasang lampu lalu lintas. Lampu ini akan menggendalikan arus lalu lintas, misalnya dengan mengatur pejalan kaki dan kendaraan yang akan lewat secara bergantian, tanpa mengganggu arus yang ada. Pengaturannya dilakukan dengan menggunakan warna lampu yang diakui secara universal, yaitu:
1.    Warna Merah, menandakan bahaya, dan digunakan sebagai tanda berhenti
2.    Warna Kuning, digunakan sebagai tanda hati-hati.
3.    Warna Hijau, digunakan sebagai tanda dapat berjalan.
Berdasarkan arah lintasannya, terdapat beberapa arah yang dapat diatur pada lampu lalu lintas, sebagai contoh untuk 3 (tiga) arah, 4 (empat) arah, dsb.

Berdasarkan pola dan urutannya, terdapat dua jenis yang sering kita jumpai di Indonesia,  yaitu  boleh  atau  tidaknya  bergerak  ke  kiri  ketika  sedang  berhenti.
Perhatikan gambar berikut.


Gambar 2.8 Contoh Pola Arus Lalu Lintas

Pada contoh ini, akan dibuatkan algoritma lampu lalu lintas untuk 3 arah, yang tidak diperbolehkan bergerak ke kiri ketika sedang berhenti. Selanjutnya, ditetapkan kondisi kendaraan berjalan yang menggunakan pengaturan secara berurutan dari Lampu 1 (L1), Lampu 2 (L2), kemudian Lampu 3 (L3).


Gambar 2.9 Contoh Rambu Lalu Lintas 1

Algoritma untuk gambar di atas adalah sebagai berikut.
1.    Inisialisasi variabel dan fungsi lampu lalu lintas.
2.    Tentukan waktu tampil setiap lampu, misalnya warna Hijau (H) tampil dengan timer (t) selama 3 detik, warna Kuning (K) tampil selama 2 detik, dan warna Merah (M) tampil selama 10 detik.
3.    Aktifkan warna Hijau pada L1, timer Hijau L1 (tHL1) akan menghitung mundur dan kendaraan dapat berjalan. L2 dan L3 ditetapkan warna Merah agar kendaraan berhenti.
4.    Pada saat tHL1 = 0, warna Kuning pada L1 akan aktif, timer Kuning L1 (tKL1) akan menghitung mundur dan kendaraan harus berhati-hati sebelum diberhentikan. L2 dan L3 masih Merah.
5.    Pada saat tKL1 = 0, sistem akan memberhentikan L1 dengan cara mengaktifkan warna Merah dan menyalakan timer Merah L1 (tML1). Selanjutnya, L2 dapat berjalan karena lampu Hijau diaktifkan, tHL2 menghitung mundur. L3 dalam kondisi masih Merah.
6.    Timer akan terus menghitung waktu mundur dari L1, L2, L3, kembali ke L1, dst.
7.    Sistem akan mengktifkan warna Kuning pada L2, L1 dan L3 pada posisi warna Merah.
8.    Sistem mengaktifkan warna Hijau pada L3, L1 dan L3 berubah ke warna Merah.
9.    Untuk mempermudah memahami algoritma di atas, dapat membuatnya dalam bentuk diagram waktu pada lampu rambu lalu lintas. Diagram waktu akan menggambarkan kondisi setiap lampu ketika menyala secara bergantian.


Gambar 2.10 Skema Diagram Waktu Lampu Rambu Lalu Lintas 1

Berikut adalah bagan alir representasi dari algoritma lampu lalu lintas 3 arah.


Gambar 2.11 Contoh Bagan Alir Lampu Rambu Lalu Lintas

Bagaimanakah jika lampu lalu lintas dengan empat (4) arah berikut? Tentukanlah
1.    Algoritma,
2.    diagram waktu,
3.    bagan alir.


Gambar 2.12 Contoh Rambu Lalu Lintas 2

Selain dalam bentuk flowchart, pemvisualan algoritma dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya membuat suatu program komputer berupa permainan animasi 2 Dimensi dan 3 Dimensi. Jika ingin memvisualkan algoritma menggunakan perangkat lunak animasi 3 Dimensi, silakan menggunakan software Alice atau sejenis.

Share :

0 comments:

Post a Comment

loading...

Advertising

 
close