Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif, Naratif, dan Persuasif


Pengertian Paragraf
Definisi lain dari paragraf adalah seperti yang dikemukakan para ahli dalam bidang kebahasaan dibawah ini:
  • Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan).
  • Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling bertalian untuk membuat sebuah ide atau gagasan baru (Handayani dkk).
  • Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama sama menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan membentuk sebuah ide atau gagasan baru.

Fungsi Paragraf
Paragraf mempunyai berbagai macam fungsi, diantara beberapa fungsi paragraf diantaranya adalah;
1.     Paragraf dalam sebuah kalimat dapat menjadi pengantar sebuah ide-ide, isi kalimat dan kalimat penutup pada tulisan yang dibuat oleh penulis.
2.     Mencurahkan suatu perasan dan pemikiran penulis dalam sebuah karya atau kalimat dalam bentuk tulisan yang dibuat secara logis dan dapat diterima oleh pembaca.
3.     Paragraf dapat membantu pembaca untuk memahami segala sesuatu mengenai isi dan topik dalam sebuah tulisan.
4.     Memudahkan penulis untuk menyusun ide-ide tentang tulisan yang akan dibuatnya.
5.     Dapat membantu penulis dalam mengembangkan gagasan-gagasan atau ide dari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik yang ingin ditulis menjadi sebuah karya tulis.

Jenis – Jenis Paragraf
1.       Teks Deskripsi
1.1.     Pengertian Teks Deskriptif
Teks deskriptif / paragraph deskriptif adalah sebuah teks atau paragraph yang berisi tentang suatu gambaran atau lukisan dari sebuah benda yang sedang diceritakan dalam bentuk tulisan. Paragraph itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa rangkaian kalimat. Jadi paragraph deskriptif merupakan sebuah rangkaian kalimat yang menceritakan tentang sifat dari benda yang sedang diceritakan, paragraph tersebut dapat menggambarkan dari benda tersebut sehingga mambuat pembacanya seolah olah melihat secara langsung benda yang diceritakan tersebut.
1.2.     Ciri-ciri  Teks Deskriptif
Ciri-ciri teks deskriptif adalah sebagai berikut :
1.2.1.  Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
1.2.2.  Penggambaran tersebut dituangkan dalam sebuah paragraph yang dilakukan secara jelas dan melibatkan kesan pada sebuah indera 
1.2.3.  Gambaran tersebut membawa pembaca menjadi seolah olah dapat melihat secara langsung tentang obyek yang digambarkan atau diceritakan tersebut 
1.2.4.  Menceritakan ciri ciri khususnya ciri fisik seperti bentuk, ukuran, warna dan lain lain.

1.3.     Tujuan Teks Deskriptif
Tujuan dari teks deskriptif adalah supaya orang yang membacanya dapat seolah olah melihat sendiri benda yang diceritakan tersebut. Dalam paragraph deskriptif itu sendiri memakai pola yang subjektif namun hal ini jika si penulis paragraph tersebut menambahkan opini atau kesan pada sebuah objek yang telah sedang dijelaskan tersebut.  

1.4.     Jenis Teks Deskripsi
Jenis teks deskripsi sendiri dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1.4.1.  Teks paragraf deskripsi subjektif : suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objek nya menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.
1.4.2.  Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa tempat, benda, ruang dan lainnya.
1.4.3.  Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan objek yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.
1.5.     Contoh  Teks Deskriptif
Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia.Terletak di Magelang, Jawa Tengah, lokasi candi ini berada di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Dindingnya dihiasi 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Candi Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini. Bangunan ini dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca Buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

2.       Teks Narasi
2.1.     Pengertian Teks Narasi
Teks narasi adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu. Dalam teks narasi, cerita atau karangan yang dibuat bisa berupa kejadian yang benar terjadi atau bisa juga hanya berupa imajinasi. Biasanya, teks narasi dibuat untuk menghibur pembacanya melalui cerita, baik cerita fiksi atau nonfiksi.
Teks narasi yang berupa kejadian nyata dapat berupa runtutan suatu peristiwa atau kejadian yang benar terjadi. Bisa kejadian yang dialami oleh pencerita atau bisa juga kejadian yang diamati oleh pencerita. Sedangkan cerita yang berupa imajinasi bersifat fiksi. Contoh teks narasi yang bersifat fiksi diantaranya adalah roman, novel, cerpen, drama, dan biografi.
2.2.     Struktur Teks Narasi
Bagian teks narasi disusun dari 4 (empat) bagian, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda/ending. Struktur teks narasi ini diperlukan sobat idschool untuk membuat teks narasi yang baik. Susunan teks narasi yang baik akan memberikan kesan yang lebih baik dari sisi pembaca. Selain itu struktur teks narasi juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun kerangka paragraf. Langkah awal yang sangat penting dalam memulai membuat karangan. Berikut ini adalah struktur teks narasi.
2.2.1.  Orientasi pada teks narasi berisi pengenalan tokoh, setting, latar tempat, latar cerita, latar waktu, dan berbagai komponen awal pengenal cerita lainnya. Bagian paragraf-paragraf ini menjadi urutan pertama dalam cerita. Sebagai awal dari cerita, perlu disampaikan dengan cara yang sangat menarik. Tujuannya agar pembaca tertarik membaca isi keseluruhan bacaan.
2.2.2.  Komplikasi dalam bacaan memuat problem atau pokok persoalan yang ada dalam cerita. Konflik mulai bermunculan dan jalan cerita akan dimulai pada bagian ini. Bagian ini bisa dimulai dengan pengenalan konflik. Selanjutnya diteruskan dengan konflik yang lebih kompleks.
2.2.3.  Resolusi memuat jalan keluar atau pemecahan konflik yang diceritakan pada bagian komplikasi. Bagian ini menceritakan kejadian yang hampir berakhir.
2.2.4.  Koda merupakan bagian dari akhir karangan atau cerita. Bagian akhir atau ending dapat berupa cerita sedih atau bahagia.
2.3.     Ciri-Ciri Teks Narasi
Setiap jenis teks atau bacaan dapat diketahui jenisnya melalui bacaan atau teks yang disusun. Begitu juga dengan jenis teks narasi. Untuk mengetahui sebuah bacaan termasuk dalam jenis teks narasi atau bukan dapat dilihat dari ciri-ciri teks yang diberikan. Berikut ini adalah ciri-ciri teks narasi.
2.3.1.  Isi teks atau karangan berisi tentang cerita, kisah dan peristiwa tertentu yang
2.3.2.  dibentuk dari beberapa susunan paragraf menggunakan gaya bahasa naratif.
2.3.3.  Cerita yang disampaikan memiliki konologi atau urutan cerita yang jelas mulai dari awal cerita hingga akhir cerita.
2.3.4.  Terdapat suatu peristiwa maupun konflik.
2.3.5.  Memiliki unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, setting, karakter, dan lain sebagainya.

2.4.     Jenis Paragraf Narasi
2.4.1.  Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris merupakan jenis narasi dimana cerita disampaikan secara informatif dan jelas sehingga pembacanya dapat benar-benar memahami dan engerti tentang apa yang terjadi di dalam cerita.
Paragraf narasi ekspositoris bertujuan memperluas pengetahuan para pembacanya mengenai suatu cerita dan kisah yang ditulis berdasakan kejadian peristiwa yang sebenarnya. Umumnya narasi ini berkisah tentang kehidupan seseorang dari awal ia hidup hingga kematiannya. Narasi ekspositori sangat cocok untuk menyusun teks biografi.
2.4.2.  Narasi Artistik
Pragraf narasi yang satu ini merupakan teks yang mengisahkan suatu rekaan cerita yang bersifat imajinatif kepada pembacanya dengan menggunakan bahasa yang figuratif. Umumnya teks narasi sugestif dapat ditemukan dalam karangan seperti novel, cerita rakyat, cerpen dan lain sebagainya. Teks ini diciptakan untuk memberikan pengalaman membaca secara estetis dan menghibur pembacanya.
2.4.3.  Narasi Sugestif
Narasi ini menyuguhkan sebuah cerita dengan niat dan maksut tertentu yakni untuk meyakinkan pembaca atau memberikan sebuah sugesti tentang suatu hal.
2.5.     Contoh Paragraf Narasi
Bangunan Borobudur pertama kali ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Masa pembangunan Borobudur diperkirakan 850 Masehi. Borobudur dibangun di atas bukit alami, bagian atas bukit diratakan dan pelataran datar diperluas. Pembangunan Borobudur diperkirakan sudah rampung sekitar 825 M, dua puluh lima tahun lebih awal sebelum dimulainya pembangunan candi Siwa Prambanan sekitar tahun 850 M. Setelah pemugaran besar-besaran pada 1973 yang didukung oleh UNESCO, Borobudur kembali menjadi pusat keagamaan dan ziarah agama Buddha. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO. Pada 21 Januari 1985, sembilan stupa rusak parah akibat sembilan bom. Pada 1991, seorang penceramah muslim beraliran ekstrem yang tunanetra, Husein Ali Al Habsyie, dihukum penjara seumur hidup karena berperan sebagai otak serangkaian serangan bom pada pertengahan dekade 1980-an, termasuk serangan atas Candi Borobudur.

3.       Teks Eksposisi
3.1.     Pengertian Teks Eksposisi
Apa yang dimaksud dengan teks eksposisi (exposition text)? Pengertian teks eksposisi adalah suatu pengembangan paragraf dalam penulisan dimana isinya mengungkapkan gagasan, memberikan penjelasan atau pengertian dengan menggunakan gaya penulisan yang singkat, padat, dan akurat.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian teks eksposisi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang informasi dan pengetahuan yang ditulis secara singkat, padat, akurat, serta mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya. Artinya, setiap orang yang membaca suatu teks eksposisi akan dapat memahami informasi yang terdapat di dalamnya.
Adapun tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan suatu informasi atau mengungkapkan gagasan secara singkat, padat , dan akurat sehingga para pembacanya mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai suatu hal atau peristiwa secara rinci.
3.2.     Struktur Teks Eksposisi
Di dalam jenis teks seperti ini terdapat struktur penulisan yang baku sehingga pembacanya dapat membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun struktur teks eksposisi adalah sebagai berikut:
3.2.1.  Thesis (Pernyataan Pendapat)
Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan exposition text. Tesis merupakan pernyataan pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang dibahas.
3.2.2.  Argument (Argumentasi)
Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi tentang alasan-alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian tesis tadi. Argumentasi ini bisa diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar di bidang tertentu sehingga memperkuat pendapat pribadi si penulis.
3.2.3.  Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)
Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis sehingga pembaca dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut. Biasanya reiterasi disertai dengan bukti-bukti pendukung, dan merupakan bagian dari kesimpulan suatu teks yang dibuat penulis.
3.3.     Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Jenis teks eksposisi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
3.3.1.  Penyampaian informasi dilakukan dengan cara singkat, padat, akurat, serta mudah dimengerti oleh pembacanya.
3.3.2.  Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif informatif atau mengajak orang lain.
3.3.3.  Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku dan sesuai EYD.
3.3.4.  Penyampaian informasi di dalam tulisan sifatnya objektif, tidak memihak, serta berdasarkan bukti yang konkret.
3.3.5.  Penjabaran informasi di dalam teks disertai dengan data-data akurat yang berasal dari sumber terpercaya sebagai pendukung isi tulisan.
3.3.6.  Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
3.4.     Kaidah Penulisan Teks Eksposisi
Pada umumnya terdapat tiga kaidah dalam penulisan exposition text. Adapun unsur kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:
3.4.1.  Konjungsi
Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam teks eksposisi. Kata penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada banyak sekali, yang digunakan untuk menunjukkan waktu, perbandingan, penjelasan, gabungan, dan lainnya. Misalnya kata “lalu”, “setelah” untuk kata penghubung waktu.
3.4.2.  Pronomina
Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina, antara lain;
3.4.2.1.  Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya, ia.
3.4.2.2.  Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang. Misalnya; di sana, di situ, di sini.
3.4.3.  Leksikal
Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata benda, dan kata keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
3.4.3.1.  Kata kerja; berlari, menulis, membaca, dan lain-lain.
3.4.3.2.  Kata benda; batu, kayu, meja, piring, dan lain-lain.
3.4.3.3.  Kata sifat; baik, buruk, cantik, menarik, dan lain-lain.
3.4.3.4.  Kata keterangan; di sini, di situ, malam, pagi, dan lain-lain.
3.5.     Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Secara umum, ada beberapa jenis teks eksposisi yang sering digunakan, diantaranya adalah:
3.5.1.1.  Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau kejadi. Jenis teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau koran.
3.5.1.2.  Ilustrasi, jenis teks yang digunakan untuk menggambarkan secara sederhana atau bentuk konkret suatu ide atau gagasan. Jenis teks ilustrasi biasanya menggunakan frasa penghubung dalam mendeskripsikan sesuatu kepada pembaca.
3.5.1.3.  Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok bahasan dengan memakai metode perbandingan.
3.5.1.4.  Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan untuk melakukan sesuatu.
3.5.1.5.  Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu objek tertentu.
3.5.1.6.  Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan objek lainnya. Biasanya teks ini memakai kata frasa penghubung, misalnya; akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain.
3.5.1.7.  Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu pokok bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk kemudian dikembangkan secara berurutan.
3.6.     Contoh Teks Eksposisi
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Penjual dan pembeli akan melakukan transaksi kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjualbelikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak mana pun. Menurut bentuk kegiatannya, pasar terbagi menjadi 2, yaitu pasar nyata dan pasar tidak nyata (abstrak). Pasar nyata adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan dapat dibeli oleh pembeli secara langsung. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan. Pasar abstrak adalah pasar yang para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung, tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangan. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah tempat para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar-menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan pokok. Pasar modern adalah pasar yang memperjualbelikan barang dengan harga pas dan dengan layanan sendiri, di mal atau plaza.

4.       Teks Argumentasi
4.1.     Pengertian Paragraf Argumentasi
Pengertian paragraf argumentasi adalah paragraf yang memiliki gagasan utama berupa pendapat dan dikembangkan berdasarkan penjabaran, bahasan, ulasan maupun ide pribadi dari sang penulis. Umumnya paragraf ini bertujuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembacanya agar memiliki argumen atau pendapat yang sama dengan penulis.
Umumnya pragraf ini disampaikan dengan memberikan fakta aktual dan akurat seperti data, hasil dari penelitian, teori pakar dan ahli, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menguatkan pendapat atau argumen pada paragraf tersebut sehingga tidak terkesan seperti omong kosong belaka. Ketika pembaca sudah mengetahui fakta dan data maka secara perlahan mereka akan merasa yakin dan satu pemikiran dengan apa yang telah disampaikan pada paragraf tersebut.
Kerap kali orang salah mengartikan antara paragraf eksposisi dan paragraf argumentasi. Memang sekilas kedua paragraf tersebut memiliki kesamaan yakni sama sama memiliki data yang aktual berdasarkan fakta yang ada. Namun secara penggunaan dan fungsi keduanya jauh berbeda. Paragraf eksposisi bertujuan untuk memaparkan atau memberikan penjelasan saja, sedangkan paragraf argumentasi menggunakan penjelasan tersebut untuk mempengaruhi pendapat pembaca agar sejalan dengan argumentasi kita.

4.2.     Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
Sebuah paragraf dapat dikatakan sebagai paragaraf argumentasi jika memiliki ciri-ciri dibawah ini:
4.2.1.  Berisi argumen, pandangan, pendapat dan keyakinan tentang suatu permasalahan.
4.2.2.  Menggunakan data yang bersifat faktual atau fakta.
4.2.3.  Mengedepankan analisa dan logika dalam melakukan penjabaran.
4.2.4.  Memiliki kalimat penutup atau kesimpulan sebagai kalimat penegas. 
4.3.     Jenis Paragraf Argumentasi
Berdasarkan topiknya paragraf argumentasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni paragraf argumentasi sebab akibat dan paragraf argumentasi akibat sebab.
4.3.1.  Paragraf Argumentasi Sebab-Akibat
Seperti judulnya paragraf ini selalu diawali dengan pendapat berupa penyebab dari sebuah permasalahan. Penyebab ini akhirnya akan menghasilkan sebuah akibat, akibat inilah yang nantinya akan menjadi kesimpulan.

4.3.2.  Paragraf Argumentasi Akibat-Sebab
Berbeda dengan sebelumnya, paragaraf ini memiliki susunan terbalik yakni dimuali dengan pendapat berupa akibat suatu permasalahan. Dari akibat ini akan dianalisa dan menghasilkan sebab sebab.
4.4.     Contoh Paragraf Argumentasi
Keberadaan pasar modern saat ini telah menggeser minat masyarakat untuk berkunjung ke pasar tradisional. Keberadaan pasar ini selalu berkembang seiring dengan berubahnya gaya hidup masyarakat. Saat ini kita sangat mudah menjumpai swalayan, supermarket, dan hypermarket daripada pasar tradisional. Tempat-tempat ini tidak hanya menawarkan lebih banyak kenyamanan dalam berbelanja, tetapi harganya pun tidak kalah menarik daripada pasar tradisional.
Pasar tradisional kini mulai meredup dengan makin banyaknya minat masyarakat untuk berbelanja ke supermarket. Perkembangan pusat perbelanjaan ini secara umum akan menguntungkan konsumen karena tersedia banyak pilihan untuk berbelanja. Persaingan makin tajam antara pusat perbelanjaan dan pengecer. Persaingan juga akan menguntungkan karena mereka akan berusaha untuk menarik konsumen dengan memberikan pelayanan yang lebih baik. Pusat perbelanjaan modern merupakan pesaing dan akan mengancam keberadaan pedagang di pasar tradisional. Jika dahulu pusat perbelanjaan lebih banyak ditujukan untuk penduduk berpendapatan menengah ke atas, kini mereka mulai masuk juga ke kelas menengah ke bawah.
Masyarakat akan lebih suka berbelanja ke pasar-pasar yang lokasinya lebih dekat. Akan tetapi, pusat-pusat perbelanjaan terus berkembang memburu lokasi-lokasi potensial. Dengan makin marak dan tersebarnya lokasi pusat perbelanjaan modern, keunggulan lokasi juga akan makin hilang. Supermarket-supermarket kini sudah mulai menjamur sampai ke perdesaan sebab inilah yang menjadikan mudahnya masyarakat memilih untuk berbelanja di supermarket daripada pasar tradisional.
Perbedaan-perbedaan yang penting dapat kita lihat antara pasar tradisional dan pasar modern. Dari segi kebersihan, pasar modern lebih terjaga kebersihannya dengan baik daripada pasar tradisional karena sudah ada petugas yang membersihkannya setiap waktu. Harga, konsumen tidak perlu dihadapkan dengan kebingungan berapa harga dari setiap produk yang ingin dia beli karena harga telah dicantumkan dalam setiap produk yang mereka tawarkan. Konsumen tanpa harus bersusah payah menawar untuk membeli barang. Ini merupakan suatu strategi penjualan yang dilakukan oleh pasar modern.

5.       Teks Persuasi
5.1.     Pengertian Teks Persuasi
Teks persuasi adalah Suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di dalam paragraph. Tulisan teks persuasi bersifat subjektif disebabkan karna isinya merupakan pandangan pribadi si penulis mengenai suatu topik. Maka, tak jarang pada teks persuasi ditemukan data pendukung lain untuk mendukung tulisan itu sendiri, hingga pembaca tak ragu untuk melakukan apa yang ditulis oleh penulis.
5.2.     Tujuan
Agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut.
5.3.     Ciri – Ciri
Paragraf persuasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
5.3.1.  Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
5.3.2.  Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
5.3.3.  Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
5.3.4.  Paragraf persuasi  biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.
5.4.     Jenis – Jenis
Paragraf persuasif dapat digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya adalah :
5.4.1.  Persuasi politik. Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan.
5.4.2.  Persuasi pendidikan. Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
5.4.3.  Persuasi advertensi. Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
5.4.4.  Persuasi propaganda. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut
5.5.     Struktur
Struktur teks persuasi, yaitu :
1.      Judul
2.      Alinea Pembuka (Lead)
3.      Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
4.      Alinea Penutup (Ending)
5.6.     Syarat – Syarat Penyusunan 
Syarat-syarat menyusun paragraf persuasi :
5.6.1.   Watak dan Kredibilitas. Watak atau kepribadian penulis dapat dilihat melalui pilihan kata, struktur kalimat, tema, dan sebagainya. Kredibilitas/kepercayaan pada penulis timbul jika pembaca mengetahui bahwa penulis memahami/menguasai persoalan yang dibicarakannya dengan baik
5.6.2.  Kemampuan mengendalikan emosi. Pengertian mengendalikan emosi harus diartikan sebagai kemampuan penulis untuk mengobarkan atau meredam emosi dan sentimental jika diperlukan.
5.6.3.  Bukti-bukti/ fakta atau evidensi. Mengenai suatu kebenaran sebagai pendukung.
5.7.     Contoh teks persuasi
Pecinta shopping dan fashion sudah pasti tergiur untuk berlama-lama di sini, di pasar Tanah Abang. Waktu menjadi sangat penting. Pada weekdays, biasanya yang berkunjung adalah para pedagang grosir. Jika Anda tertarik dan ingin berkunjung, usahakan datang pukul 09.00, karena Pasar Tanah Abang sudah buka sejak pagi. Kalau Anda datang siang, dipastikan akan ramai, penuh sesak. Ingat bahwa ini adalah Pasar Grosir. Jangan lupa melakukan penawaran. Di sini, pedagangnya sudah biasa menghadapi pembeli yang menawar. Jadi, berbelanjalah dengan santai, lakukan tawar-menawar untuk memperoleh harga dengan harga yang pantas. Atau, kalau Anda tipe-tipe yang “betah” belanja, silakan saja membanding-bandingkan harga dari satu kios ke kios lainnya. Namun, perlu juga diingat bahwa “ana rega ana rupa”, maksudnya kualitas sangat memengaruhi harga. Jangan sampai Anda tergiur dengan barang harga murah, tetapi kualitas yang tidak bagus. Belilah barang yang ada di dalam gedung (Blok A atau B). Jika Anda membeli barang di luar pasar (Blok F), harganya pasti jauh lebih mahal karena pedangang-pedagang di sana pun mengambil barang dari dalam pasar.

Referensi:

Share :

0 comments:

Post a Comment

loading...

Advertising

 
close