Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun pelajaran
2019/2020 adalah Ujian Nasional tahun terakhir. Meskipun belum ada payung hukum
resminya, setidaknya begitu yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Nadiem Makarim. Sebagai gantinya di tahun
- tahun berikutnya akan diadakan Assesmen Kompetensi Minimum dan Survey
Karakter.
"Dua hal ini yang akan menyederhanakan asesmen
kompetensi minimum yang akan dimulai tahun 2021. Jadi bukan berdasarkan mata
pelajaran dan penguasaan materi," tutur Mendikbud Nadiem Makarim dalam
Rapat Koordinasi Mendikbud dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di
Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Menurut Mendikbud ada 3 alasan yang kemudian mengambil
keputusan untuk menghapus Ujian Nasional tersebut. 3 alasan tersebut adalah
1.
UN lebih banyak berisi butir-butir yang mengukur
kompetensi berpikir tingkat rendah. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan
pendidikan yang ingin mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta
kompetensi lain yang lebih relevan dengan Abad 21, sebagaimana tercermin pada
Kurikulum 2013.
2.
UN kurang mendorong guru menggunakan metode
pengajaran yang efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Asesmen kompetensi pengganti UN akan dirancang memberi dorongan lebih kuat ke
arah pengajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan penalaran,
bukan hafalan.
3.
UN kurang optimal sebagai alat untuk memperbaiki
mutu pendidikan secara nasional. Karena dilangsungkan di akhir jenjang, hasil
UN tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan
memberi bantuan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Namun bukan berarti karena tahun ini adalah pelaksanaan
terakhir Ujian Nasional, kemudian bisa dilaksanakan seenaknya atau yang penting
gugur kewajiban. SMK PGRI 5 Jember sebagai salah satu sekolah penyelenggara
mandiri UNBK tahun 2020 mempersiapkan semaksimal mungkin pelaksanaan UNBK tahun
ini. Persiapan yang dimaksud dimulai dari persiapan sarana prasarana, persiapan
personil sampai dengan persiapan segala pendukungnya.
Dari segi sarana prasarana, SMK PGRI 5 Jember sudah
menyiapkan sekurang-kurangnya 200 unit komputer clien serta 7 komputer server. Hal
ini dibagi menjadi 5 lab / ruang ujian yang masing – masing ruang / lab terdiri
dari 40 unit komputer client dan 1 unit server. Selain itu, juga dipersiapkan
mesin genset sebagai persiapan seandainya terjadi hal – hal yang berhubungan
dengan jaringan PLN.
Dari segi personil, SMK PGRI 5 Jember sudah mempersiapkan
panitia lokal, proktor, operator dan pengawas yang bertugas selama pelaksanaan
UNBK tahun 2020. Sebagai salah satu persyaratan persiapan personil, seluruh
panitia, proktor, operator, dan pengawas mengikuti pengambilan sumpah dan
pelantikan yang dilaksanakan di Sub Rayon 33.07 SMK Negeri 7 Jember di
Sumberbaru – Jember.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah personil UNBK 2020
ini yang dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2020 diawali dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan Ketua Sub Rayon
33.07, Ibu Dwi Anggraeni, S.Pd, M.Pd.
Yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan serta pengambilan sumpah yang
dipimpin langsung oleh Ketua Sub Rayon.
Dalam sambutannya, ketua Sub Rayon 33.07. menegaskan bahwa
meskipun tahun ini adalah pelaksanaan yang terakhir UNBK, tapi sebagai panitia,
proktor, operator, pengawas dan pemangku kepentingan tetap harus semangat
bekerjasama dalam mensukseskan pelaksanaan UNBK tahun 2020 ini.
“SMK PGRI 5 Jember siap mensukseskan pelaksanaan UNBK tahun
2020. Tentu saja dengan kerjasama antara seluruh personil UNBK Panitia,
Proktor, Operator dan Pengawas terutama yang berasal dari SMK PGRI 5 Jember”
Tutur Bapak Saiful Anwar, S.Pd Kepala SMK PGRI 5 Jember, 12 Maret 2020.
Sukses yang dimaksud oleh Kepala SMK PGRi 5 Jember tersebut
adalah SUKES PELAKSANAAN DAN SUKSES PRESTASI.
Share :
0 comments:
Post a Comment