Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Dilema Pembelajaran Daring di Masyarakat


Persebaran COVID-19 sudah membawa dampak di berbagai aspek kehidupan. Tidak terkecuali dunia pendidikan yang kena efeknya. Yang puncaknya berdasarkan edara dari Kemendikbud, ada yang kemudian sekolah – sekolah mengalihkan proses pembelajaran yang pada awalnya berupa pembelajaran tatap muka, kemudian diganti dengan pembelajaran daring atau belajar dari rumah.
Namun ternyata pembelajaran daring memunculkan masalah baru, terutama bagi orang tua dan guru. Bagi orang tua, pembelajaran daring memberatkan dan merugikan, sementara bagi guru pembelajaran daring menambah jam kerjanya.
Sebenarnya apa sih pembelajaran daring ini? Kenapa kemudian menimbulkan permasalahan antara orang tua dan guru? Mari sedikit kita membahas tentang pembelajaran daring dan efeknya bagi semua pihak.

Dari beberapa ahli, pembelajaran daring adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan kemajuan tekhnologi sebagai perantaranya. Pembelajaran daring atau lebih dikenal dengan kelas merupakan lingkungan belajar hanya dalam konten digital yang disimpan, diakses, dan dipertukarkan melalui jaringan komputer dan sistem informasi sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.Selain digunakan untuk proses pendidikan jarak jauh (distance education), sistem tersebut juga dapat digunakan sebagai tambahan atau penunjang dalam kelas tatap muka.
Secara garis besar, proses pelaksanaan pembelajaran daring adalah adanya interaksi antara guru dan siswa. Yang kegiatannya bisa dijabarkan sebagai berikut :
1
Siswa pada suatu kelas memiliki jadwal pembelajaran daring. Dimana pada jadwal tersebut, guru secara virtual berada pada kelas tersebut. Guru juga dilengkapi dengan bahan ajar, camera, microfon dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk menyampaikan materi pada siswanya
2
Interaksi antara guru dan siswa dilakukan di tempat terpisah. Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk proses pembelajaran.
3
Siswa yang berada dikelas tersebut mengikuti setiap presentasi yang dilakukan oleh guru pengajar. Proses penyampaian presentasi tersebut bisa melalui website, atau bisa secara langsung menggunakan video conference.
4
Siswa mengerjakn tugas dan mengumpulkan tugas melalui fasilitas yang sudah disediakan dalam pembelajaran daring.
5
Guru atau pengajar mengoreksi dan memeriksa setia tugas yang dikerjakan oleh siswanya serta melaporkan atau memberitahukan kepada siswanya hasil dari tugas yang dikerjakan. Apabila berbentuk proyek atau keterampilan, hasil tugas bisa dishare di kelas maya tersebut sebagai referensi siswa yang lain.

Hasil yang ingin dicapai dari proses pembelajaran daring ini diantaranya adalah :
1
Pembelajaran daring harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif nyaman dan menyenangkan
2
Kelas maya harus dapat menyediakan berbagai fasilitas kelas yang terintegrasi bahan (bahan ajar, rencana pembelajaran, tugas-tugas dan penilaian hasil belajar) dan dapat mengukur pencapaian kompetensi siswa
3
Kelas maya juga perlu di rancang supaya siswa dapat berbagi  hasil karya dan bertukar pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
4
Peningkatan kemampuan dan kecerdasan anak didik / siswa dengan disertai kemampuan pengoperasian tekhnologi informasi

Dari beberapa pemaparan diatas, jelas pada proses pembelajaran daring tidak ada yang dirugikan. Semua proses belajar mengajar pada intinya sama, hanya saja tempat, fasilitas dan waktunya saja yang berbeda. Pada akhirnya, hasil yang diharapkan sama, yaitu peningkatan kemampuan dan kecerdasan anak didik / siswa.

Share :

0 comments:

Post a Comment

loading...

Advertising

 
close