
Tedros menjelaskan Covid-19 yaitu singkatan dari 'Co' yang artinya 'corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan "D" untuk 'Penyakit (disease)'. Tedros mengatakan nama itu telah dipilih untuk menghindari referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional untuk penamaan agar menghindari stigmatisasi.
Yang terbaru dari perkembangan COVID-19 adalah resahnya para petinggi negeri serta pengambil kebijakan yang kemudian bermuara pada banyaknya kegiatan – kegiatan yang bersifat berkumpulnya khalayak kemudian ditutup dan dihentikan. Banyak agenda – agenda yang sudah tersusun rapi, harus berhenti di tengah jalan. Sampai kegiatan sekolah dan pendidikan harus libur untuk menghentikan laju persebaran COVID-19 ini.
Kasus penyebaran virus COVID-19 bak sebuah bola salju yang
terus menggelinding dan membesar. Setiap hari bahkan setiap detik ada saja yang
diobrolkan tentang virus mematikan yang satu ini. Bahkan kini masyarakat
Indonesia menjadi korban penyebaran virus yang untuk pertama kali ditemukan di
dataran China, tepatnya di kota Wuhan. Disetiap penjuru dunia sudah mewanti –
wanti dan mengibarkan bendera perang terhadap penyebaran COVID-19. Bahkan efek
serangan dari COVID-19 dirasakan pada setiap sendi kehidupan.
Dunia olehraga, dunia pendidikan, ekonomi global bahkan
sampai pada kegiatan keagamaan sudah menjadi musuh bagi COVID-19. Sebenarnya apa
sih COVID-19? Mengapa penyebarannya begitu cepat dan membuat semua penduduk
bumi seperti menemukan musuh baru yang haru ditakuti dan diperangi?
Ditelisik dari berita dari https://news.detik.com
disebutkan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, WHO secara resmi menamai penyakit
virus Corona yang pertama kali diidentifikasi di Cina pada 31 Desember itu
dengan nama Covid-19.
Hingga Minggu
(15/3/2020), telah mencapai 156.396, dengan pasien sembuh
sebanyak 73.966 orang. Sedangkan angka kematian akibat Virus
Corona COVID-19 secara global, tercatat sebanyak 5.833 jiwa.

Dikutip dari laman Kemenkes RI kasus persebaran
COVID-19 di Indonesia bertambah 27 orang pada Sabtu (14/3/2020), sehingga
jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 96 orang per
Minggu (15/3/2020) pukul 08.00 WIB. Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
mencatatkan wilayah persebaran COVID-19 hingga pagi ini tersebar di beberapa
kota, yaitu: 1. Jakarta, Provinsi DKI Jakarta 2. Tangerang, Banten 3. Bandung,
Jawa Barat 4. Solo, Jawa Tengah 5. Yogyakarta, DIY 6. Bali 7. Manado 8.
Pontianak 9. dan beberapa tempat lagi yang saat ini sedang dilakukan contact
tracing. https://tirto.id
Merunut pada edaran yang disampaikan oleh Dinas
Pendidikan Jawa Timur, yang kemudian diperkuat oleh Nota Dinas Gubernur Jawa
Timur menyebutkan bahwa untuk 14 hari ke depan semua kegiatan pendidikan
dipindah menjadi kegaiatan belajar dirumah. Kegiatan belajar dirumah ini terhitung
sejak 16 Maret 2020 sapai dengan 27 Maret 2020. Hal ini dilakukan sebagai upaya
Dinas Pendidikan Jawa Timur memutus rantai persebaran COVID-19. Kegiatan belajar
dirumah ini tidak berlaku bagi siswa SMK/MAK yang pada tanggal 16 – 19 Maret
2020 melaksanakan UNBK. Mereka tetap melanjutkan, tapi tentu saja dengan SOP
UNBK serta SOP Kesehatan harus dijalankan.

Sumber :
https://liputan6.com
https://news.detik.com
https://tirto.id
Share :
0 comments:
Post a Comment