Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Pendidikan Karakter kebutuhan Bersama


Pendidikan karakter akhir – akhir ini sangat dibutuhkan oleh seluruh kalangan terutama peserta didik dalam membentuk pribadi yang baik, bijaksana, jujur bertanggung jawab serta dapat menghormati hak – hak orang lain. Karakter merupakan sifat dan watak seseorang yang yang berkaitan erat dengan akhlak dan kepribadian yang membedakan antara individu dengan individu lainnya. Karakter bukannya tidak bisa diubah, dengan latihan dan tempaan yang dilakukan secara kontinu, berkesinambungan serta terus menerus dapat mengubah karakter seseorang.
Ada 5 (lima) karakteristik yang harus ditanamkan dan dimiliki oleh peserta didik, yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas. Nilai – nilai ini ditanamkan dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan masyarakat. Pembentukan karakter peserta didik tergantung pada aspek penekannya diantaranya yang umum dikenal dengan pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan religius, pendidikan budi pekerti dan pendidikan karakter.
Pendidikan karakter sangat penting sekali karena pembentukan karakter akan sangat menentukan kelanjuta seseorang dalam menjalani hidupnya. Ada 2 karakteristik setiap manusia yaitu karakter positif dan karakter negatif. Penanaman karakter positif akan sangat diperlukan dan harus dimulai sejak dini. Hal ini dilakukan supaya menjadi modal anak itu untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Peserta didik harus mempunyai karakter yang kuta, berani dan tidak mudah menyerah.
Di SMK PGRI 5 Jember, pendidikan karakter dilaksanakan pada setiap kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang berhubungan dengan akademik maupun yang berhubungan dengan non akademik. Yang behubungan dengan akademik, pendidikan karakter ditanamkan dengan menginkludkannya pada silabus dengan meenerapkan dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP) serta Rencana Pelayanan Bimbingan dan Konseling (RPBK). Sehingga setiap aspek yang ada di SMK PGRI 5 Jember menjunjung penerapan dan pelatihan pendidikan karakter pada setiap siswanya.
Di bidang non akademik, pendidikan karakter diterapkan dalam semua kegiatan yang dilakukan. Dari kegiatan kesenian, keagamaan maupun organisasi kesiswaan lainnya. Sebagai contoh penerapan pendidikan karakter dalam berbagai bidang diantaranya, Pembiasaan Sholat Dhuha Berjamaah, Sholat Dhuhur dan Ashar berjamaah, Doa bersama setiap pagi sebelum dimulainya pelajaran, Menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah doa bersama, Penerapan tata tertib di sekolah, dll.
Penerapan pendidikan karakter di SMK PGRI 5 Jember ini bertujuan untuk mencetak tenaga – tenaga yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri yang kompeten, cerdas, mandiri, bertanggung jawab, dan berdasarkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Share :

Latihan Soal Praktek Excel : Fungsi TIME

Di Microsoft Excel dalam menuliskan waktu biasanya kita gunakan fungsi TIME. Ada banyak Rumus dan Fungsi yang berkaitan dengan fungsi TIME ini. Namun pada bahasan kali ini kita tidak membahas keseluruhan rumus dan fungsi TIME tersebut, tapi kita lebih langsung mengerjakan contoh soal praktek yang berhubungan dengan rumus dan fungsi TIME tersebut.
Perhatikan contoh soal berikut ini
Pada contoh soal diatas kita diminta untuk mencari dan melengkapi data pada tabel tersebut. Kita diminta untuk memasukkan Waktu Kerja, Jam Normal dan Jam Lembur.
Mari kita bahas satu per satu untuk memperjelas penggunaan rumus dan fungsi TIME yang kita maksud.

  1. Pada kolom TANGGAL, dalam penulisan format tanggal kita gunakan fungsi DATE. contoh pada baris pertama tabel tersebut cara penulisannya =DATE(2018;07;20artinya kita menuliskan tanggal 20 bulan 07 tahun 2018.
  2. Pada kolom JAM MASUK dan JAM PULANG, untuk menuliskan waktu dan jam maka kita gunakan fungsi TIME. Ambil contoh saja pada baris pertama pada kolom JAM MASUK, maka penulisannya =TIME(08;15;00)  artinya kita menuliskan jam 08 menit ke 15 detik ke 00
  3. Yang perlu diperhatikan untuk mengisi WAKTU KERJA; JAM NORMAL (8 Jam) dan JAM LEMBUR, kita tulis dalam bentuk angka biasa bukan dalam bentuk jam
  4. Untuk kolom WAKTU KERJA dicari dengan mengurangi JAM PULANG dengan JAM MASUK. Karena yang kita isikan adalah angka norma, maka kita harus mengalikan hasil pengurangan tersebut dgn jumlah jam dalam sehari semalam yaitu 24. Sehingga rumus yang ditulis adalah =(E6-D6)*24Maksud dari penulisan rumus tersebut adalah mengurangi yang ada di cell E6 dengan data yang ada di cell D6 kemudian dikalikan dengan 24 jam. 
  5. Untuk kolom JAM NORMAL tinggal ketik langsung jumlah jam kerja normal. dalam hal ini kita ambil contoh saja jam normalnya adalah 8 jam. Maka kita ketik langsung angka 8 saja.
  6. Terakhir, kolom JAM LEMBUR, adalah dengan mengurangi secara langsung kolom WAKTU KERJA dengan kolom JAM NORMAL, sehingga rumus yang ditulis adalah =F6-G6.

Nah... itulah rumus dan fungsi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan tabel diatas. silahkan dicoba dan jangan lupa untuk memberi comment pada setiap post yang ada di blog ini ya...
Share :

SMK PRIMA Juara pada "English Festival 2.0" di UNMUH Jember


SMK PGRI 5 Jember adalah salah satu sekolah kejuruan swasta yang berada di bagian selatan barat dari Kabupaten Jember. Yang mana sekolah ini tidak hanya mendidik dan melatih para peserta didik untuk menjadi tenaga – tenaga handal di bidang kejuruan yang dimilikinya, Namun lebih dari itu SMK PGRI 5 Jember juga mencetak manusia – manusia handal yang mampu bersaing di berbagai unsur dan tantangan di dunia modern.
Salah satu kemampuan yang dikembangkan adalah kemampuan peserta didik untuk bersaing di dunia internasional dengan dasar mampu dan menguasai bahasa internasional, Bahasa Inggris. Hal ini langsung dibuktikan dengan 2 (dua) siswi dari SMK PGRI 5 Jember yang mampu memberikan persembahan terbaiknya pada even luar biasa yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Jember di awal Tahun 2020 ini.
Even yang bertajuk “ENGLISH FESTIVAL 2.0” yang di gelar di Gedung Lobby Universitas Muhammadiyah Jember ini, adalah ajang unjuk kebolehan para Peserta Didik SMA / SMK di Sekitaran daerah Tapal Kuda (meliputi Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi).
SMK PGRI 5 Jember dengan diwakili oleh 2 (dua) duta, antara lain : Yasmin Za'far kelas 2 OTKP5 untuk bidang lomba English Speech Contest dan Indira Candra Devi kelas XI OTKP4 Story telling mampu dan berhasil menunjukkan kelasnya sebagai sekolah yang patut untuk diperhitungkan.
Untuk English speech contest diwakili Yasmin Za'far kelas 2 OTKP5 dan berhasil menduduki 10 besar, sedangkan untuk Story Telling  oleh Indira Candra Devi XI OTKP4 berhasil masuk grandfinal dan membawa pulang gelar juara ketiga.
Hal ini tidak serta merta dipersiapkan dalam waktu yang sebentar, mereka ditempa dengan berbagai latihan sebagai upaya untuk mempersiapkan lomba ini selama kurang lebih 2 bulan lamanya. Dibawah arahan dari Mr. Mukhlas Febriandi, S.Pd dan disupport oleh seluruh Tenaga Pendidik di SMK PGRI 5 Jember terutama oleh Guru Bahasa Inggris, mereka berlatih dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yg maksimal.
Selamat dan terima kasih untuk perjuangan dari Yasmin Za’far dan Indira Candra Devi yang sudah mempersembahkan gelar di awal tahun 2020 ini. Terima kasih untuk tim pelatih dan pembimbing.

Bravo SMK PGRI 5 Jember, SMK Prima, SMK Kita... !!!

Share :

Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021

Sesuai dengan visi dari SMK PGRI 5 Jember yaitu "Menciptakan peserta didik yang Kompeten,. Cerdas, Mandiri, Terampil berdasarkan Iman dan Taqwa", sebagaimana sudah diumumkan di website resmi SMK PGRI 5 Jember esemkaprima.com bahwa Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021 sudah resmi dibuka.
Ada yang berbeda di PPDB tahun ini, yaitu dengan dibukanya 2 jalur pendaftaran, yaitu Jalur Khusus dan Jalur Reguler. Pertanyaannya : Apa yang membedakan 2 Jalur tersebut ? Dan kapan jalur pendaftaran tersebut dibuka ?
JALUR KHUSUS adalah Jalur pendaftaran yang dikhususkan bagi Calon Lulusan SMP/MTs yang benar - benar berkeingan untuk belajar dan menempuh pendidikannya di SMK PGRI 5 Jember, berprestasi serta tanpa diadakan tes masuk dan tes peminatan. Jalur Khusus ini dibuka pada tanggal 1 Februari 2020 s.d 31 Maret 2020.
JALUR REGULER adalah jalur pendaftaran yang diperuntukkan bagi Calon Lulusan SMP/MTs yang berkeinginan untuk belajar dan menempuh pendidikannya di SMK PGRI 5 Jember namun terdapat tes masuk dan tes peminatan. Pada jalur reguler ini dibuka 2 gelombang pendaftaran, yaitu GELOMBANG 1 tanggal 1 April 2020 s.d 31 Mei 2020, dan Gelombang 2 tanggal 1 Juni 2020 s.d 9 Juli 2020.
Tenaga Pendidik, Fasilitas, Tempat Prakerin dan Penyaluran Tenaga Kerja semua sudah diberikan secara profesional dan diperuntukkan untuk seluruh Peserta Didik SMK PGRI 5 Jember. SMK PGRI 5 Jember sudah menyediakan Job Fair, Edu Fair and Enterpreniur Fair. Sedang bagi warga SMK PGRI 5 Jember yang berkeinginan berbisnis online, juga sudah disediakan primastore yang bisa dijadikan tempat berjualan online.
semua ini diberikan pada siapapun yang siap untuk bergabung dengan SMK PGRI 5 Jember.

Share :

Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia


Indonesia terletak di persimpangan tiga lempeng benua – ketiganya bertemu di sini – menciptakan tekanan sangat besar pada lapisan kulit bumi. Akibatnya, lapisan kulit bumi di wilayah ini terdesak ke atas, membentuk paparan-paparan yang luas dan beberapa pegunungan yang sangat tinggi. Seluruh wilayah ini sangat rentan terhadap gempa hebat dan letusan gunung api dahsyat yang kerap mengakibatkan kerusakan parah. Hal ini terlihat dari beberapa catatan geologis. Gempa dan tsunami mengerikan yang dialami Aceh belum lama ini hanyalah episode terakhir dari seluruh rangkaian peristiwa panjang dalam masa prasejarah dan sejarah.
(Arysio Santos, 2010)

Kutipan di atas menunjukkan bahwa keberadaan tanah air kita tidak dapat dilepaskan dari rangkaian peristiwa alam yang sudah terjadi sejak zaman dahulu. Jadi, dinamika sejarah yang telah bermula sejak manusia ada, jika dirunut hingga sekarang, kita akan menemukan bahwa kesinambungan sejarah tidak mudah terputus, meskipun segala macam perubahan telah terjadi.

SEBELUM MENGENAL TULISAN
1.    Mengamati Lingkungan
Di era modern ini, jika kalian menengok peralatan dapur masa kini di beberapa daerah perdesaan mungkin masih menemukan peralatan masak yang terbuat dari batu. Misalnya alat untuk menghaluskan bumbu masak. Di Jawa disebut sebagai cobek mungkin di daerah lain mempunyai nama yang berbeda-beda. Jadi meskipun kini kehidupan sudah modern ternyata masih ada peralatan manusia pada masa praaksara yang masih bertahan sampai sekarang. Untuk mengetahui apa, siapa, dan bagaimana kehidupan manusia zaman praaksara kamu dapat mempelajari bacaan berikut ini.
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal dengan zaman praaksara. Masa praaksara berlangsung sangat lama jauh melebihi periode kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan. Oleh karena itu, untuk dapat memahami perkembangan kehidupan manusia pada zaman praaksara kita perlu mengenali tahapan-tahapannya.

2.    Memahami Teks
Sebelum mengenali tahapan-tahapan atau pembabakan perkembangan kehidupan dan kebudayaan zaman praaksara, perlu kamu ketahui lebih dalam yang dimaksud zaman praaksara. Praaksara adalah istilah untuk menggantikan istilah prasejarah.
Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan aktivitas dan perilaku manusia, sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk menggantikan istilah prasejarah.
Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian, zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan. Kapan waktu dimulainya zaman praaksara?
Kapan zaman praaksara itu berakhir? Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada. Itulah titik dimulainya masa praaksara. Zaman praaksara berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan. Pertanyaan yang sulit untuk dijawab adalah kapan tepatnya manusia itu mulai ada di bumi ini sebagai pertanda dimulainya zaman praaksara? Sampai sekarang para ahli belum dapat secara pasti menunjuk waktu kapan mulai ada manusia di muka bumi ini. Untuk menjawab pertanyaan itu kamu perlu memahami kronologi perjalanan kehidupan di permukaan bumi yang rentang waktunya sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terbentuk sekitar 2.500 juta tahun yang lalu.
Bagaimana kalau kita ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman praaksara? Untuk menyelidiki zaman praaksara, para sejarawan harus menggunakan metode penelitian ilmu arkeologi dan juga ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen, candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi, dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam hayati (biodiversitas) makhluk hidup.
Mengingat jauhnya jarak waktu masa praaksara dengan kita sekarang, maka tidak jarang orang mempersoalkan apa perlunya kita belajar tentang zaman praaksara yang sudah lama ditinggalkan oleh manusia modern. Pandangan seperti ini sungguh menyesatkan, sebab tentu ada hubungannya dengan kekinian kita. Beberapa di antaranya akan dikemukakan berikut ini.
Data etnografi yang menggambarkan kehidupan masyarakat praaksara ternyata masih berlangsung sampai sekarang. Entah itu pola hunian, pola pertanian subsistensi, teknologi tradisional dan konsepsi kepercayaan tentang hubungan harmoni antara manusia dan alam, bahkan kebiasaan memelihara hewan seperti anjing dan kucing di lingkungan manusia modern perkotaan. Demikian pula kebiasaan bertani merambah hutan dengan motode ‘tebang lalu bakar’ (slash and burn) untuk memenuhi kebutuhan secukupnya masih ada hingga kini. Namun, kebiasaan merambah hutan dan hidup berpindah-pindah pada masa lampau tidak menimbulkan malapetaka asap yang mengganggu penerbangan domestik. Selain itu, juga mengganggu bandara negara tetangga Singapura dan Malaysia seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini. Teknologi manusia modernlah yang mampu melakukan perambahan hutan secara besar-besaran, entah itu untuk perkebunan atau pertambangan, dan permukiman real estate sehingga menimbulkan malapetaka kabut asap dan kerusakan lingkungan.
Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman praaksara pertama-tama adalah kesadaran akan asal usul manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan itu, semakin dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin berbudaya seseorang atau kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan terhadap tradisi. Jika tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanya akan mudah terombang-ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya kehilangan identitas diri. Jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte oleh budaya dominan dari luar yang bukan miliknya.
Kita bisa belajar banyak dari keberhasilan dan capaian prestasi terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga belajar dari kegagalan mereka yang telah menimbulkan malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang. Untuk memetik pelajaran dari uraian ini, dapat kita katakan bahwa nilai terpenting dalam pembelajaran sejarah tentang zaman praaksara, dan sesudahnya ada dua yaitu sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar kehidupan dan sebagai peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan menerangi kehidupan masa kini dan masa depan.
Sekarang muncul pertanyaan, sejak kapan zaman praaksara berakhir? Sudah barang tentu zaman praaksara itu berakhir setelah kehidupan manusia mulai mengenal tulisan. Terkait dengan masa berakhirnya zaman praaksara masing-masing tempat akan berbeda. Penduduk di Kepulauan Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-5 M. Hal ini jauh lebih terlambat bila dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sejak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Share :

Kombinasi Keterampilan Gerak Permainan Sepak bola


Anda telah mempelajari konsep variasi permainan sepak bola. Sekarang Anda akan mempelajari kombinasi gerak permainan sepak bola, di antaranya keterampilan memberhentikan dengan mengumpan, mem- berhentikan dengan menendang, dan menggiring dengan mengumpan.
Pembelajaran variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar (mengum- pan dan mengontrol bola mengunakan kaki bagian dalam dan luar) serta menahan bola dengan telapak kaki harus dilakukan dengan koordinasi yang baik.
A.   Menendang/mengumpan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki dengan arah bola datar dan melambung
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagi berikut.
1.    Lakukan secara berpasangan.
2.    Berdiri saling berhadapan dengan jarak ± 5 m.
3.    Bola dilambungkan oleh teman.
4.    Latihan ini dilakukan di tempat, dilanjutkan dengan bergerak maju- mundur, dan bergerak ke kanan dan kiri.
5.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian untuk menanamkan nilai- nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

B.    Menendang/mengumpan bola menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki secara langsung dengan arah bola datar, melambung, dan melengkung melewati tengah gawang atau atas gawang
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut.
1.    Dilakukan secara berpasangan atau kelompok.
2.    Berdiri saling berhadapan di antara gawang dengan jarak ± 7 m.
3.    Dilakukan di tempat dan dilanjutkan bergerak ke kanan dan ke kiri.
4.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian.
5.    Latihan ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

C.   Pembelajaran variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar menghentikan bola
1.    Menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, punggung, dan telapak kaki dengan arah bola datar dan melambung
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagai berikut.
a.    Latihan ini dilakukan secara berpasangan/berkelompok.
b.    Berdiri saling berhadapan dengan jarak ± 5 m.
c.    Bola dipantulkan, digulirkan, dan dilambungkan dari depan.
d.    Latihan ini dilakukan di tempat, dilanjutkan maju-mundur dan menyamping.
e.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian.
f.     Latihan ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

2.    Menghentikan bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, punggung dan telapak kaki dengan arah bola datar dan melambung
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagi berikut.
a.    Berdiri saling berhadapan dengan jarak ± 5 m.
b.    Bola ditendang/dioper secara bergantian.
c.    Dilakukan  secara berpasangan/berkelompok
d.    Latihan ini dilakukan di tempat, dilanjutkan dengan bergerak maju, mundur, dan menyamping.
e.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian.
f.     Latihan ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

D.   Pembelajaran variasi dan kombinasi gerak dasar menggiring bola
1.    Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut.
a.    Latihan ini dilakukan secara perorangan atau berkelompok.
b.    Berdiri membentuk satu barisan ke belakang dengan jarak antara satu dengan yang lain ± 2 m.
c.    Dilakukan dengan mengikuti gerak teman yang berada di depannya.
d.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian.
e.    Latihan ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

2.    Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagi berikut.
a.    Berdiri berbanjar dengan jarak antara satu dengan yang lain ± 2 m.
b.    Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan punggung kaki dilakukan dengan mengikuti gerak teman yang berada di depannya.
c.    Lakukan berulang-ulang dan bergantian.
d.    Dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

3.    Menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, luar, dan punggung kaki
Pelaksanaannya dapat dilakukan sebagi berikut.
a.    Berdiri membentuk satu banjar dengan jarak antara satu dengan yang lain ± 2 m.
b.    Buat satu lingkaran yang di dalamnya terdapat bendera yang ditancapkan sebagai rintangannya.
c.    Antarsesama teman tidak boleh bersentuhan.
d.    Latihan ini dilakukan secara perorangan dalam bentuk kelompok.
e.    Lakukan berulang-ulang.
f.     Latihan ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif.

4.    Posisi pemain dalam permainan sepak bola
Pemain-pemain yang mengambil bagian aktif dalam formasi W-M adalah:
a.    Belakang kanan
b.    Belakang kiri
c.    Poros halang
d.    Gelandang kiri
e.    Gelandang kanan
f.     Kanan luar
g.    Kanan dalam
h.    Penyerang tengah
i.     Kiri dalam
j.     Kiri luar
k.    Penjaga gawang

Pemain-pemain yang mengambil bagian aktif dalam formasi 4 – 2 – 4 adalah:
a.    Belakang kanan
b.    Poros halang
c.    Poros halang
d.    Belakang kiri
e.    Gelandang kiri
f.     Gelandang kanan
g.    Kanan luar
h.    Kanan dalam
i.     Kiri dalam
j.     Kiri luar
k.    Penjaga gawang




Share :

Konsep Nilai Mutlak


Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan kedua ilustrasi berikut ini.

CERITA PERTAMA
Perhatikan Gambar Berikut
Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah. Suatu pasukan pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada hari Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan regu, yaitu “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini berarti jarak pergerakan barisan adalah 4 langkah kedepan. Jika perintah pimpinan pasukan adalah “Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan bergerak ke belakang sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya.
Besar pergerakan langkah pasukan tersebut merupakan nilai mutlak, tidak ditentukan arah. Contoh, “maju 4 langkah”, berarti mutlak 4 langkah dari posisi diam dan “mundur 3 langkah”, berarti mutlak 3 langkah dari posisi diam. Dalam hal ini, yang dilihat adalah nilainya, bukan arahnya.

Cerita Kedua
Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2 langkah ke depan, kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya 1 langkah lagi ke belakang. Secara matematis, ilustrasi ini dapat dinyatakan sebagai berikut.

Kita definisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu x positif. Dengan demikian, lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu x negatif.
Perhatikan sketsa berikut.

Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi diam si anak. Anak panah yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si anak sejauh 2 langkah ke depan (mengarah ke sumbu x positif atau +2). Anak panah kedua menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif atau –3) dari posisi akhir langkah pertama. Demikian seterusnya sampai akhirnya si anak berhenti pada langkah kelima.
Jadi, kita dapat melihat pergerakan akhir si anak dari posisi awal adalah 1 langkah saja ke belakang (x = –1 atau x = (+2) + (–3) + (+2) + (–1) + (–1) = –1), tetapi banyak langkah yang dijalani si anak merupakan konsep nilai mutlak. Kita hanya menghitung banyak langkah, bukan arahnya, sehingga banyak langkahnya adalah |2| + |–3| + |2| + |–1| + |–1| = 9 (atau 9 langkah).
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 1.1 Nilai Mutlak

Bilangan Non Negatif
Nilai Mutlak
Bilangan Negatif
Nilai Mutlak
0
0
–2
2
2
2
–3
3
3
3
–4
4
5
5
–5
5

Berdasarkan kedua cerita dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik suatu kesimpulan tentang pengertian nilai mutlak? Jika x adalah variabel pengganti sebarang bilangan real, dapatkah kamu menentukan nilai mutlak dari x tersebut?
Perhatikan bahwa x anggota himpunan bilangan real (ditulis xR). Berdasarkan tabel, kita melihat bahwa nilai mutlak dari x akan bernilai positif atau nol (non negatif). Secara geometris, nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan nol pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin nilai mutlak suatu bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.
Ada beberapa contoh percobaan perpindahan posisi pada garis bilangan, yaitu sebagai berikut.

Catatan:
Garis bilangan digunakan sebagai media untuk menunjukkan nilai mutlak.
Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai mutlak, dimana arah ke kiri menandakan nilai mutlak dari bilangan negatif, dan begitu

juga sebaliknya. Arah ke kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan positif.
Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah dan dihitung dari bilangan nol.

Penjelasan
Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan berawal dari bilangan 0 menuju bilangan 3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti nilai |3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.
Garis bilangan 5: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal dari bilangan 0 menuju bilangan –3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti bahwa nilai |–3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Dari kedua penjelasan di atas, dapat dituliskan konsep nilai mutlak, sebagai berikut.

Definisi di atas dapat diungkapkan dengan kalimat sehari-hari seperti berikut ini. Nilai mutlak suatu bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri, sedangkan nilai mutlak dari suatu bilangan negatif adalah lawan dari bilangan negatif itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa:



Share :
loading...

Advertising

Advertising

loading...
 
close