Salah satu penerapan pembelajaran online adalah
kelas maya. Kelas maya adalah penerapan proses pembelajaran yang dilaksanakan
secara daring (online). Proses pembelajaran dapat dilaksanakan dimana saja dan
kapan saja, peserta didik dapat mengikuti kelas dan menerima materi yang
disediakan guru di internet. Guru dan peserta didik tidak bertatap muka
langsung tetapi dapat berkomunikasi melalui chat atau video conference. Kelas
Maya adalah sebuah kelas yang diadakan tanpa adanya tatap muka secara langsung
antara guru dan yang menerima bahan ajar. Jadi, kelas maya berhubungan langsung
dengan internet. Dimana guru menyediakan sebuah forum kepada para penerima
bahan ajar dan melakukan diskusi sama seperti kegiatan belajar mengajar
dikelas.
Kelas Maya merupakan proses kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan secara daring (online) terhubung dengan internet, guru dengan
yang menerima bahan ajar menggunakan media internet untuk materi bahasannya dan
dapat berkomunikasi juga secara online. Apakah Anda sudah pernah mengikuti
pembelajaran daring menggunakan kelas maya? Kelas Maya adalah lingkungan
belajar yang diadakan tanpa tatap muka secara langsung antara pengajar dengan
siswa. Dimana pengajar menyediakan bahan ajar dalam konten digital yang bisa
diakses, disimpan, dan dibagikan melalui internet yang bisa diakses kapan saja
dan dimana saja. Perbedaan mendasar antara kelas maya dengan kelas biasa adalah
kemampuan kelas maya untuk dijangkau kapan pun dan darimanapun. Melalui kelas
maya, seorang siswa dapat berinteraksi tidak hanya dengan pengajar, namun juga
dengan murid lain yang ada di seluruh dunia. Selain itu, kelas maya juga
memungkinkan orang tua ikut mengawasi pembelajaran yang dilakukan oleh seorang
murid.
Contoh kelas maya yang sudah ada :
1. Rumah Belajar (http://www.belajar.kemdikbud.go.id)
2. Edmodo (http://www.edmodo.com )
3. Quipper school (https://www.quipper.com)
4. Google classroom (https://classroom.google.com)
Ada enam potensi kunci dari pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam rangka revolusi pembelajaran.
a. Konektivitas - akses terhadap beraneka ragam
informasi ‘tersedia’ dalam skala global.
Selama memanfaatkan koneksi internet, akan
didapatkan informasi apapun yang tersedia dalam world wide web (www). Dalam
mencari informasi, juga tidak akan merasa kesulitan berkat bantuan mesin
pencari seperti Google atau Bing.
b. Fleksibilitas - belajar dapat dilaksanakan di
mana saja dan kapan saja
Dengan cara belajar yang terjadwal dalam kelas yang
dilaksanakan selama ini (kelas konvensional), guru adalah sumber belajar utama
bagi siswa. Akan tetapi dengan kelas konvensional yang diperkaya dengan TIK,
memiliki kebebasan dalam menentukan waktu yang tepat kapan harus belajar dan
tempat untuk belajar, selama dapat menggunakan komputer dan mengakses internet.
c. Interaksi - evaluasi belajar dapat dilaksanakan
seketika dan mandiri
Dengan memanfaatkan TIK, dapat mengerjakan tugas,
menjawab pertanyaan, maupun mengerjakan ujian dimanapun dan kapanpun yang
inginkan. Dalam beberapa model ujian, dimungkinkan juga untuk mendapatkan hasil
penilaian maupun umpan balik secara otomatis, sehingga tidak perlu menunggu
lama untuk mengetahui hasil penilaian ujian.
d. Kolaborasi - penggunaan perangkat diskusi dapat
mendukung pembelajaran kolaborasi di luar ruang kelas
Dengan memanfaatkan perangkat diskusi melalui
internet, dapat berkomunikasi, berdiskusi, bertukar pendapat, baik mengenai
sebuah ide, permasalahan, maupun solusidengan rekan atau guru. Dengan perangkat
ini juga dapat membuat kelompok belajar. Dalam kelompok ini akan dapat berbagi
ide maupun sumber belajar antarteman.
e. Peluang pengembangan - konten digital dapat
terus-menerus dikembangkan sehingga dapat memperkaya pembelajaran dalam kelas
konvensional
Dalam kelas konvensional, siswa dan guru harus
berada dalam ruangan yang sama. Akan tetapi dengan memanfaatkan TIK, guru dapat
memberikan instruksi dari tempat tertentu dan siswa tetap dapat mengikuti
instruksi guru walaupun berada di tempat yang berbeda.
f. Motivasi - multimedia dapat membuat pembelajaran
lebih menarik.
Dengan TIK, siswa dan guru akan mendapatkan
berbagai sumber belajar. Salah satu sumber belajar tersebut adalah video atau
animasi yang menjelaskan konsep atau peristiwa tertentu. Dengan bantuan media
ini, siswa akan mendapatkan ilustrasi/gambaran yang lebih nyata dan dapat
meningkatkan minat siswa dalam belajar.