Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Layanan Klasikal : Manajemen Stres dan Kecemasan

Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar, sedangkan kecemasan dapat diartikan sebagai rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Menurut Willy.(2019)Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung penyebab dan cara menyikapinya. Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:

  • Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau moody, sulit untuk menenangkan pikiran, rendah diri, serta merasa kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang kendali, hingga tampak bingung, menghindari orang lain
  • Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, gangguan pencernaan (mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan.
  • Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.
  • Gejala perilaku, misalnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-4. balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Sedangkan kecemasan menurut Spencer & Beverly (2005:164) mengklasifikasikan gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala, diantaranya yaitu :
  • Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
  • Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen.
  • Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
Pilihan editor :

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara mengelola stress dan kecemasan spaya tidak mengganggu terhadap aktifitas kita.?
Menurut Maulana(2017) terdapat 4 cara mengelola stress dan kecemasan :
  • Mengelola stress dengan pikiran (hilangkan kata-kata stress, ganti dengan kata positif)
  • Mengelola stress dengan gerakan (berolahraga, jalan-jalan,selfie, relaksasi, trik)
  • Mengelola stress dengan teknologi (nonton film documenter, game)
  • Mengelola stress dengan makanan (kuliner, masak)
Salah satu cara mengelola stress dengan gerakan dengan rumus TAHAN
Cara terbaik menangani rasa stress dan cemas adalah dengan menghadapinya  bukan lari darinya.jika kita berani menghadapinya, maka yang kita cemaskan itu ternyata tidak terjadi.

T = Terima perasaan khawatirdengan tenang, katakana pada diri kita, “saya mengakui saya khawatir, atau saya takut”.

A  = Amati pikiran kita.buat daftar kekhawatiran, akan lebih baik jika ditulis “saya takut pelajaran kimia/fisika/matematika, saya khawatir tidak bisa dan gurunya marah”.

H  =  Hadapi kekhawatiran kita, hadapi setiap kekhawatiran tersebut dengan cara yang baik.

A  = Amati lagi apa yang terjadi, pasti kamu akan takjub melihat apa yang terjadi, ternyata yang kamu khawatirkan tidak terjadi”.

N  =  Nikmati perasaan lega dan tenang akibat telah berhasil menaklukkan rasa khawatir.


Untuk perangkat layanan pada materi layanan ini bisa didownload di tatan berikut ini :
Share :
loading...

Advertising

 
close