Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar, sedangkan kecemasan dapat diartikan sebagai rasa takut atau khawatir pada situasi tertentu yang sangat mengancam yang dapat menyebabkan kegelisahan karena adanya ketidakpastian dimasa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Menurut Willy.(2019)Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung penyebab dan cara menyikapinya. Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:
- Gejala emosi, misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah atau moody, sulit untuk menenangkan pikiran, rendah diri, serta merasa kesepian, tidak berguna, bingung, dan hilang kendali, hingga tampak bingung, menghindari orang lain
- Gejala fisik, seperti lemas, pusing, migrain, gangguan pencernaan (mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan.
- Gejala kognitif, contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.
- Gejala perilaku, misalnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-4. balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
- Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen.
- Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
- Mengelola stress dengan pikiran (hilangkan kata-kata stress, ganti dengan kata positif)
- Mengelola stress dengan gerakan (berolahraga, jalan-jalan,selfie, relaksasi, trik)
- Mengelola stress dengan teknologi (nonton film documenter, game)
- Mengelola stress dengan makanan (kuliner, masak)
T = Terima
perasaan khawatirdengan tenang, katakana pada diri kita, “saya mengakui saya
khawatir, atau saya takut”.
A = Amati
pikiran kita.buat daftar kekhawatiran, akan lebih baik jika ditulis “saya takut
pelajaran kimia/fisika/matematika, saya khawatir tidak bisa dan gurunya marah”.
H = Hadapi
kekhawatiran kita, hadapi setiap kekhawatiran tersebut dengan cara yang baik.
A = Amati lagi apa yang terjadi, pasti kamu akan takjub melihat apa yang terjadi, ternyata yang kamu khawatirkan tidak terjadi”.
N = Nikmati perasaan lega dan tenang akibat telah berhasil menaklukkan rasa khawatir.