Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya dengan memberi comment pada postingan saya.

Terdapat Perbedaan SNMPTN 2021 dengan SNMPTN 2020

Ada tiga jalur yang bisa kamu tempuh untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri ( PTN) di tahun 2021, yakni melalui Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN), serta jalur Mandiri PTN.


SBMPTN dan jalur mandiri akan menggunakan nilai dari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang pendaftarannya bersamaan dengan SBMPTN 2021.

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi ( LTMPT) mengumumkan sejumlah perubahan terkait seleksi masuk PTN di tahun 2021.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih dalam konferensi daring "Sosialisasi SNMPTN-UTBK-SBMPTN 2021" mengingatkan agar calon mahasiswa memahami jadwal hingga ketentuan terkait seleksi masuk PTN yang dipilih.

"Jangan sampai adik-adik kalah sebelum bertarung, pembuatan akun LTMPT, persyaratan, harus diperhatikan," ujar Nasih secara daring beberapa waktu lalu.

Berikut sejumlah perubahan terkait seleksi masuk PTN di tahun 2020 dan 2021:


1. Ketentuan pilih prodi SNMPTN dan SBMPTN

Pada SNMPTN 2021, setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.

Namun, perbedaan dari tahun sebelumnya, jika peserta SNMPTN 2021 memilih dua program studi, maka salah satunya harus prodi di 1 PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya.

Jika memilih satu program studi, maka peserta dapat memilih PTN yang berada di provinsi manapun.

Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo menyarankan calon mahasiswa yang nantinya akan mengikuti SNMPTN 2021, agar memilih prodi yang benar-benar disenangi.

"Kalau senangnya satu ya satu saja, kalau dua senang, ya pilih dua, jangan sampai bila sudah diterima tidak dipakai," jelas Budi.


2. Materi ujian tidak hanya TPS

Di tengah pandemi 2020, UTBK 2020 hanya mengujikan Tes Potensi Skolastik (TPS).

Namun, di tahun 2021, LTMPT akan kembali mengujikan Tes Kompetensi Akademik (TKA).

TPS mengukur kemampuan kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

Dalam TPS yang akan diuji adalah Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum serta Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis.

Kemampuan kuantitatif akan mencakup Pengetahuan dan Penguasaan Matematika Dasar. Pada TPS, sebagian soal disajikan dalam Bahasa Inggris.

Sementara itu, TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.

TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Penekanan tes adalah pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).


3. Materi ujian Soshum tidak ada matematika

Ada mata ujian yang dikurangi pada kelompok ujian Soshum, yaitu matematika.

"Ada yang hilang, dibanding tahun lalu ada matematika IPS itu sekarang tidak ada lagi karena sebetulnya kita evaluasi antara matematika di TPS ini kira-kira sama dengan kemampuan dari adik-adik yang di IPS," kata Budi.

Sehingga, mata ujian untuk kelompok Soshum pada TKA adalah geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.


4. Waktu ujian lebih panjang

Alokasi waktu pada UTBK 2021 lebih banyak dibanding UTBK 2020.

Pada UTBK 2020, untuk kelompok Saintek dan Soshum alokasi waktunya 180 menit. Sedangkan untuk kelompok Campuran 255 menit.

Namun, pada UTBK 2021 mendatang, kelompok Saintek dan Soshum alokasi waktunya ditambah menjadi 195 menit. Kemudian, untuk kelompok campuran ditambah menjadi 285 menit.

"Kemudian dari sisi waktu (Saintek dan Soshum) kira-kira 3 jam 15 menit. Kelompok campuran kita tambahkan 90 menit," kata Budi.


5. Tidak semua siswa diinput

Jika pada SNMPTN 2020 semua data siswa diinput, pada SNMPTN 2021 data siswa yang diisikan hanya yang eligible

Budi menyebut, pada jalur SNMPTN perguruan tinggi akan mencari para siswa yang unggul di sekolahnya. Meski tidak dapat dimungkiri hal itu bisa sangat relatif.

"Sehingga kuota jalur SNMPTN masing-masing sekolah ditentukan oleh 2 hal, yang pertama akreditasi sekolah tersebut, kedua jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut, jurusan paralel," kata Budi.

Kemudian Budi menggarisbawahi bahwa siswa yang dipilih sekolah untuk bisa mendaftar SNMPTN itulah yang disebut eligible.

"Yang dipilih oleh sekolah tersebut adalah siswa yang eligible untuk mendaftar SNMPTN," pungkasnya.

Share :

Siap-siap... Pendaftaran SNMPTN 2021 akan rilis 4 Januari 2021


 JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) resmi menetapkan pada 4 Januari 2021 dimulai proses seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN . Semua sekolah pun diminta melakukan persiapan mulai dari sekarang.

Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi P Widyobroto mengatakan, pada 4 Januari nanti sudah akan ada peluncuran yang akan diumumkan LTMPT ke masyarakat. LTMPT sendiri, ujar Budi, adalah lembaga penyelenggara tes yang tetap, kredibel, proporsional, efisien dan juga efektif.

"LTMPT akan membantu memfasilitasi para rektor di perguruan tinggi Indonesia untuk melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru," katanya melalui sosialisasi daring SNMPTN-UTBK-SBMPTN 2021 melalui siaran Youtube LTMPT Official, Sabtu (12/12).

Selanjutnya, Budi melanjutkan, para siswa yang akan berjuang meraih kampus impian melalui jalur SNMPTN akan bisa melakukan registrasi akun LTMPT pada 4 Januari sampai 1 Februari. LTMPT lalu akan menyerahkan kepada sekolah untuk menetapkan siswa yang eligible yang ditetapkan pada 4 Januari sampai 8 Februari.

Budi menuturkan, siswa yang dinyatakn eligible ini lalu oleh sekolah diisikan datanya ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 11 Januari sampai 8 Februari. Jika sudah terdata di PDSS maka setiap siswa harus melakukan pendaftaran SNMPTN sendiri pada 15 hingga 24 Februari. 

Jadwal terakhir adalah pengumuman hasil kelulusan SNMPTN yang akan dilaksanakan pada 22 Maret. Selanjutnya peserta yang lulus harus melakukan pendaftaran ulang peserta yang bisa dilihat di laman PTN penerima. "Pada 22 Maret itu artinya adik-adik yang melalui jalur SNMPTN itu sudah mendapatkan nilai," jelasnya.

Budi menuturkan, pada SNMPTN tahun ini peserta SNMPTN juga akan diikuti oleh mahasiswa politehnik. Dia menuturkan, ada 40 politehnik yang juga akan bergabung ke LTMPT ini selain 85 perguruan tinggi negeri yang sudah bergabung.

Dia menerangkan, setiap siswa yang ingin mengikuti SNMPTN data raportnya wajib masuk di PDSS. "PDSS merupakan basis data berisi rekam jejak kinerja sekolah dan nilai siswa yang eligible mendaftar. Jadi nanti hanya yang eligible untuk mendaftar saja yang raportnya siswa tersebut harus diisikan ke PDSS. Kalau ga eligible ga usah," pungkasnya.


Sumber : https://sindonews.com

Share :

Jadwal dan Tahapan Pelaksanaan SNMPTN 2021


Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( LTMPT) menggelar sosialisasi pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) serta Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) tahun 2021, Sabtu (12/12/2020).

Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan terkait mekanisme pelaksanaan SNMPTN, UTBK serta SBMPTN untuk tahun 2021.

Ia mengatakan, khusus SNMPTN 2021 dapat diikuti oleh siswa SMA/ MA/ SMK kelas 12 pada tahun 2021 yang memiliki prestasi unggul dengan empat syarat.

Pertama, siswa memiliki prestasi akademik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh masing-masing PTN. Kedua, siswa memiliki NISN dan terdaftar dari PDSS. Ketiga, memiliki nilai rapor semester 1-5 yang telah diisikan di PDSS. Keempat, peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah portofolio.

Selain itu, ia juga menegaskan, siswa harus memiliki akun LTMPT untuk bisa mengikuti seleksi masuk PTN, baik SNMPTN, UTBK maupun SBMPTN di tahun 2021. Registrasi Akun LTMPT akan berlangsung pada 4 Januari - 1 Februari 2020.

Di samping itu, sekolah juga perlu memenuhi sejumlah persyaratan, yakni memiliki NPSN, mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), dan jumlah siswa yang bisa didaftarkan ditentukan oleh akreditasi sekolah.

Ketua LTMPT Mohamad Nasih mengimbau sekolah untuk segera melihat keterbaruan data di Pusadatin/ Dapodik sebelum 23 Desember 2020 terkait akreditasi maupun jumlah siswanya.

"Kalaupun ada perbedaan, LTMPT akan kembali ke data Pusadatin atau Dapodik. Karena bapak ibu tidak dapat mengubahnya melalui LTMPT. Karena LTMPT tidak punya kewenangan untuk menentukan akreditasi," papar Nasih.

Jadwal kegiatan SNMPTN 2021

Peluncuran Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru 2021: 4 Januari 2021

Registrasi Akun LTMPT: 4 Januari - 1 Februari 2021

Penetapan siswa yang eligible oleh sekolah: 4 Januari - 8 Februari 2021

Pengisian PDSS: 11 Januari - 8 Februari 2021

Pendaftaran SNMPTN: 15 - 24 Februari 2021

Pengumuman hasil SNMPTN: 22 Maret 2021

Pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN: lihat di laman PTN

Tahapan pelaksanaan SNMPTN 2021

1

Pengumuman kuota siswa tiap sekolah oleh LTMPT.

2

Registrasi akun LTMPT bagi sekolah. Wajib bagi sekolah yang belum punya akun LTMPT untuk melakukan registrasi.

3

Registrasi akun LTMPT bagi siswa. Wajib bagi semua siswa kelas 12 melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id

4

Sekolah menentukan calon peserta. Berdasarkan data LTMPT dari jumlah siswa dan akreditasi di Dapodik-Pusdatin Kemendikbud atau EMIS-Pendis Kemenag.

5

Pengisian PDSS.

6

Pendaftaran SNMPTN.

7

Pilihan PTN dan Program Studi. Peserta dapat memilih paling banyak dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.

8

Pengunggahan Portofolio. Wajib bagi peserta yang memilih program studi Seni dan Olahraga.

9

Seleksi jalur SNMPTN. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing PTN.

10

Pengumuman kelulusan SNMPTN.

11

Daftar ulang. Sesuai dengan PTN tempat calon mahasiswa dinyatakan diterima.

12

Bagi peserta yang lolos SNMPTN 2021, maka tidak bisa mengikuti UTBK-SBMPTN 2021.

 


Share :
loading...

Advertising

 
close